Keutamaan Ilmu, Belajar & Mengajar (bagian 3)

Abu Darda' berkata,
"Barangsiapa berpandangan bahwa menuntut ilmu bukanlah jihad, maka sungguh akal dan pikirannya telah mengalami kelemahan."

Nabi saw. bersabda,
"Barangsiapa meniti suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan baginya jalan ke surga." (HR.Muslim)

Nabi saw. juga bersabda,
"Barangsiapa didatangi kematian pada saat dia sedang mencari ilmu, yang dengan ilmu itu di hendak menghidupkan Islam, maka antara dirinya dan para nabi (hanya) ada satu derajat di surga." (HR.Thabrani)

Ibnu Abbas ra. berkata,
"Menuntut ilmu sesa'at lebih baik daripada Ibadah semalaman, dan menuntut ilmu sehari lebih baik daripada berpuasa selama tiga bulan." (HR.Dailamy)

Sakhbarah ra. berkata,
"Barangsiapa yang menuntut ilmu, maka akan menjadi penebus dosa-dosanya yang lalu." (HR.Tirmidzi)

Aisyah ra. berkata,
"Barangsiapa yang berpindah untuk mempelajari suatu ilmu, maka diampuni dosa-dosanya sebelum ia melangkahkan kakinya." (HR.Syirazi)

Sedangkan tentang keutamaan mengajar telah dijelaskan oleh firman Allah swt,
"Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu), 'Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya." (Ali Imran: 187)
Ketika Rasulullah saw. membaca ayat ini, beliau bersabda,
"Allah tidak pernah memberi ilmu kepada orang alim kecuali sebelumnya didahului dengan suatu perjanjian, sebagaimana yang telah diberlakukan kepada para Nabi, agar ia menjelaskan dan tidak menyembunyikannya." (Ihya Ulumuddin)

Karena jika seorang alim menyembunyikan ilmunya, maka di akan terkena ancaman dari Rasulullah saw,
"Barangsiapa ditanya tentang ilmu, lalu ia menyembunyikannya, maka pada hari Kiamat dia akan dikekang oleh tali kekang dari api." (HR.Abu Dawud & Tirmidzi)