Keutamaan Ilmu, Belajar & Mengajar (bagian 4)

Ketika Rasulullah saw. mengutus Mu'adz ke negeri Yaman, beliau bersabda,
"Petunjuk yang diberikan Allah kepada seseorang melalui dirimu adalah lebih baik bagimu daripada dunia beserta isinya." (Muttafaq 'alaih)

Umar bin Khathab ra. berkata,
"Barangsiapa yang menceritakan suatu hadist lalu hadist itu diamalkan, maka baginya pahala sebesar pahala amal itu."

Nabi saw. bersabda,
"Semoga Allah merahmati kepada seseorang yang mendengar sesuatu dari kami, lalu ia menyampaikannya sebagaimana yang ia dengar. Berapa banyak orang yang menyampaikan lebih memahami dari yang mendengar." (HR.Ibnu Hibban)

Mengenai keistimewaan belajar dan mengajar Mu'adz bin Jabbal ra. berkata,
"Pelajarilah ilmu. Sesungguhnya mempelajari ilmu karena Allah adalah suatu kebaikan, mencarinya adalah ibadah, mengkajinya adalah tasbih, menelitinya adalah jihad, mengajarkannya kepada yang tidak tahu adalah sadaqah dan mencurahkannya kepada ahlinya dinilai sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah. Ilmu menjadi penghibur di kala sepi, teman di kala sendiri, menjadi petunjuk dalam masalah agama, menjadi penyabar di kala senang dan susah. Ilmu bagaikan teman dan pembantu dalam segala situasi dan obor penerang menuju surga. Dengan ilmu, Allah mengangkat derajat suatu kaum dan menempatkan mereka di tempat terhormat. Ilmu adalah petunjuk jalan bagi mereka menuju kebaikan sehingga jejak mereka diikuti dan perilaku mereka diteladani. Para malaikat melindungi mereka dengan sayap-sayapnya yang membentang. Setiap benda, baik kering maupun basah, hingga ikan-ikan di laut, hewan-hewan buas dan binatang ternak di darat serta burung-burung di langit memohonkan ampunan bagi mereka." (HR.Mundziri)

Abu Said al-Khudri ra. berkata,
"Barangsiapa mengajarkan satu ayat dari Al-Qur'an, atau satu bab dari ilmu, maka Allah akan menumbuhkan pahalanya hingga hari kiamat." (HR.Ibnu Asakir)